Hobi kereta api model atau hobi miniatur kereta api sebetulnya bukanlah hobi
yang baru, namun harus diakui bahwa dulu hobi ini bersifat Lux dan sedikit
borju karena hanya kalangan tertentu saja yang bisa menikmatinya, tentu saja
ini terkait dengan keberadaan perangkat obyek hobi yang sulit didapat dipasar
domestik dan harganya yang relatif tinggi. Namun seiring perkembangan jaman,
banyaknya terobosan dan dibukanya era perdagangan bebas membuat hobi ini tidak
lagi ekslusif, semua kalangan dapat menjadi penikmatnya, walaupun masih berharga
relatif mahal namun dengan adanya kreatifitas serta kemauan dapat mereduksi
hambatan tersebut.
Dengan meningkatnya informasi yang
bisa diperoleh dari internet dan meningkatnya jumlah toko komputer di Indonesia makin banyak yang mulai tertarik dengan hobby ini dan makin banyak pertanyaan-pertanyaan mendasar bagaimana memulai hobby ini. Untuk itulah saya mencoba membagikan apa yang sudah saya jalani sebagi seorang Kamoder Pendatang baru.
bisa diperoleh dari internet dan meningkatnya jumlah toko komputer di Indonesia makin banyak yang mulai tertarik dengan hobby ini dan makin banyak pertanyaan-pertanyaan mendasar bagaimana memulai hobby ini. Untuk itulah saya mencoba membagikan apa yang sudah saya jalani sebagi seorang Kamoder Pendatang baru.
Pada Postingan ini akan dishare tentang sistem
pengoperasian dan kontrol Kereta Api Model atau Miniatur Kereta Api.
SISTEM KONTROL DIGITAL (DCC) KERETA API MODEL
Selain sistem kontrol analog, yang saat ini terus dikembangkan adalah sistem
kontrol digital. Beberapa perusahaan berusaha mempopulerkan dengan tujuan untuk
menjadi standard tentunya. Beberapa sistem kontrol digital yang ada di pasaran antara lain DCC yang
awalnya dikembangkan oleh Lenz dan kemudian diadopsi sebagai open standard.
Selectrix yang dikembangkan oleh Döhler & Haas dan sistem propietary
yang dikembangkan oleh Marklin.
Dalam postingan ini sistem yang rujuk dari sistem kontrol digital milik Roco
yang dikembangkan berdasarkan dan mempunyai kompatibiliti dengan Lenz.
Komponen komponen dalam layout digital adalah sebagai berikut:
1. Rel
2. Rangkaian
yang terdiri dari loko dan gerbong dimana pada loko terdapat satu atau
lebih dekoder
3. Sistem
kontrol digital
Secara lebih detail komponen dalam sistem kontrol digital Roco dapat
digambarkan sebagai berikut:
Fungsi masing-masing komponen adalah sebagai berikut:
1. Trafo
(10718) : berfungsi menurunkan tegangan voltase dari 220 volt menjadi 16
volt.
2. Verstärker
/ Digital amplifier (10761) adalah jantung dari sistem digital ini dimana
gelombang pulsa dibuat dan dikirimkan ke decoder yang berada di loko.
Untuk informasi lebih rinci mengenai cara kerja sistem kontrol digital, anda
dapat mengkases wikipedia http://en.wikipedia.org/wiki/Digital_Command_Control
Pada loko BR 101 pada saat loko bergerak maju lampu berwarna putih, tetapi
pada saat mundur atau langsir lampu berwarna merah. Pada loko uap, asap bisa
ditimbulakn dengan menekan salah satu fungsi. Tentunya akan merupakan kesenangan dan sensasi tersendiri, pada saat para
penghobi melihat bagaimana kereta bergerak dengan cepat kemudian perlahan, maju
mundur, lampu hidup dan mati.
SISTEM KONTROL ANALOG (ACC)
Sistem kontrol analog dalam sebuah layout secara sederhana dapat digambarkan
sebagai berikut.
Komponen
dalam sebuah layout analog terdiri dari
1. Rel
2. Rangkaian yang terdiri dari loko dan gerbong-gerbongnya
3. Power pack
Power pack
merupakan komponen utama dalam mengatur pergerakan rangkaian. Pada dasarnya
power pack ini berfungsi menurunkan tegangan dari 220 volt AC menjadi 14 / 16
volt DC dengan menggunakan transformer dan rectifier (diode).
Kemudian ada kenop
(tombol) besar yang dapat diputar searah / berlawanan jarum jam untuk
mengatur besarnya tegangan (voltase) yang masuk ke rel yang akan mengatur
kecepatan pergerakan loko. Selain itu pada power pack terdapat switch yang
berfungsi untuk mengubah arah pergerakan loko (maju atau mundur). Pada dasarnya
switcher ini merubah polarisasi dari listrik yang masuk.
Berbagi dari Hobi Kereta Api Model di www.jogjaicon.com
No comments:
Post a Comment