---

Friday, October 4, 2013

PONDOK PAKDHE HARDJO

Pondok Pakdhe Hardjo terletak di Barat Laut Daya Kota Sentolo 87 HO. Berada di daerah pedesaan dengan suasana yang asri menghijau, dan tidak jauh dari situs sejarah Kereta Api Kota Sentolo 87 yaitu Terowongan Idjo. Kebetulan dibelakang Pondok Pakdhe Hardjo, terdapat lintasan Rel Kereta Api yang menghubungkan Kota Yogyakarta 87 HO dan Kota Sentolo 87 HO. 

Pondok Pakdhe Hardjo

Di usia nya yang sekarang sekitar 75 Tahun, Pakdhe Hardjo sangat
menikmati kesehariannya. Didampingi dua ekor anjing betina kesayangannya, Dara Pethak dan Dara Jingga, Pakdhe Hardjo betah duduk berjam-jam sehari di tempat favoritya, yaitu anak tangga depan pondok. Kalau kereta Api 87 HO kebetulan lewat maka Pakdhe Hardjo yang seorang Railway Fans, akan memejamkan mata, mengenang romantisme masa muda yang tumbuh besar di Kota Sentolo 87 seiring dengan irama roda kereta api yang melantak indah sambungan rel-rel besi.

Jalur Rel kereta Api aktif dekat pondok Pakdhe Hardjo

Pakdhe Hardjo juga merupakan tokoh masyarakat di Kota Sentolo 87 HO, dulu jaman revolusi 45 kemerdekaan Pakdhe Hardjo adalah seorang pejuang. Yang unik dari Pakdhe Hardjo adalah pada saat penyerbuan terhadap Tangsi Tentara Belanda di Kota Wates 87 HO dan Tentara Belanda-nya mundur, Pakdhe Hardjo tidak ikut ramai-ramai menjarah persenjataan yang ditinggalkan Belanda, tapi Pakdhe Hardjo mengambil sebuah Truk Pick Up dari Tangsi tersebut. Sampai kini Truck Pick Up tersebut terawat baik dan selalu di repaint minimal 3 bulan sekali. Isinyapun lengkap, sudah dipasang power steering, AC, Kaca Film, Audio Set dan Knalpot Racing. Pick Up ini dimanfaatkan Pakdhe Hardjo untuk mengangkut hasil bumi perkebunanya berupa sayur mayur dan buah-buahan untuk dijual di kota Sentoo 87 HO.

Suasana Sekitar Pondok Pakdhe Hardjo suatu Pagi ^_^
Seminggu sekali, Pakdhe Hardjo berkunjung ke Rowo (Rawa)  Sermo, disana ia akan bersantai sambil memberi makan bebek dan angsa liar. Rowo Sermo memiliki nilai sejarah dan romantisme bagi Pakdhe Hardjo, di tepi rawa inilah waktu jaman 'perdjoeangan' ia bertemu pertama kali dengan seorang gadis yang kemudian menjadi Budhe Hardjo, namun sekarang Budhe Hardjo "telah tiada" dan tak kembali.

Di hari minggu, Pakdhe Hardjo bersantai di Rowo Sermo memberi makan Bebek dan Angsa liar
Maturnuwun sudah berkunjung ke Pondok Pakdhe Hardjo :)


Nice Share with the corner of Kereta Api Aceh Info

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...